Dampak Serius Ultra Processed Food pada Anak
By Numanza Inc.

Ultra Processed Food: Ancaman Tersembunyi bagi kesehatan Anak

UPF dibuat untuk menjadi makanan yang lezat, praktis dan tahan lama. Namun, karena adanya proses pengolahan dan penambahan zat aditif ini membuat UPF kehilangan sebagian besar kualitas alami dari bahan aslinya.

Mengonsumsi UPF secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.

Mengenal Ultra Processed Food: Definisi dan Contohnya

Ultra processed food (UPF) atau makanan ultra-proses adalah produk yang diolah melalui tahapan industri kompleks dengan tambahan bahan kimia seperti pengawet, perasa buatan, dan pewarna. Makanan ini dirancang untuk tahan lebih lama, praktis dan menarik secara visual, namun minim nutrisi alami. Contohnya termasuk mi instan, minuman bersoda, kopi sachet, nugget ayam, sereal manis, minuman energy cup, dan sosis.

Mengapa Ultra Processed Food Menjadi Populer?

Kemudahan akses dan harga yang terjangkau membuat ultra processed food menjadi pilihan utama di era modern. Sayangnya, kepraktisan ini, berbanding terbalik dengan risiko kesehatan yang ditimbulkannya, terutama bagi anak-anak.

Dampak Ultra Processed Food bagi Kesehatan Lebih dari Sekedar Obesitas.

Konsumsi berlebihan ultra processed food berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe-2, penyakit jantung, dan kanker. Studi Harvard terhadap 10.000 partisipan selama 30 tahun membuktikan, konsumsi 7 porsi ultra processed food per hari meningkatkan risiko kematian dini sebesar 4%. Bahkan, bahan kimia dalam makanan ini memicu peradangan kronis yang merusak jaringan tubuh.

Ultra Processed Food dan Ancaman pada Anak

Dampak ultra processed food bagi anak jauh lebih mengkhawatirkan. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), makanan ini menyebabkan kecanduan rasa akibat kadar gula, garam, dan lemak yang tinggi. Akibatnya, anak rentan mengalami obesitas, diabetes tipe-2, hingga gangguan pertumbuhan seperti stunting. Riset yang terdapat di Jurnal Kedokteran Universitas Lampung juga menemukan kaitan antara ultra processed food dengan anemia dan kepadatan tulang rendah pada balita.

Mengapa Anak Rentan Terhadap Bahaya Ultra Processed Food?

Anak-anak memiliki metabolisme tubuh yang belum sempurna dan kebutuhan gizi tinggi untuk tumbuh kembang. Sayangnya, ultra processed food justri rendah protein, serat, vitamin, dan mineral. Sebaliknya, kandungan kalori kosongnya memicu kondisi overnutrisi dimana tubuh kelebihan energi tetapi kekurangan nutrisi esensial.

Kasus Nyata: Stunting dan Gangguan Kognitif

Data dari IDAI menunjukkan bahwa 80-90% anak dengan diabetes tipe-2 juga mengalami obesitas. Selain itu, konsumsi ultra processed food berlebihan mengganggu penyerapan zat besi dan kalsium, yang berperan penting dalam pembentukan tulang dan perkembangan otak.

Siasat Mengurangi Konsumsi Ultra Processed Food

Meski sulit dihindari, ada strategi untuk meminimalkan risiko:

  1. Baca label kemasan: Hindari produk dengan daftar bahan kimia panjang seperti pengemulsi (E471) atau pemanis buatan (sukralosa).
  2. Prioritaskan makanan segar: Ganti keripik kemasan dengan buah potong atau kacang rebus sebagai camilan.
  3. Masak di rumah: Kontrol bahan baku dan kurangi ketergantungan pada makanan instan.

Peran Orang Tua dan Edukasi Gizi

Orang tua perlu menjadi gatekeeper pola makan anak. Edukasi sejak dini tentang pentingnya makanan alami dan batasan konsumsi ultra processed food bisa mencegah risiko jangka panjang.

Kapan Ultra Processed Food Boleh Dikonsumsi?

Tak semua ultra processed food itu buruk. Susu formula untuk bayi prematur atau makanan fortifikasi bagi penderita alergi adalah contoh produk ultra-proses yang bermanfaat. Namun, penggunaannya harus tetap sesuai anjuran dokter.

Langkah Kecil untuk Perubahan Besar

Mengurangi konsusmi ultra processed food bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Dengan kesadaran akan dampak ultra processed food bagi anak dan komitmen untuk memilih makanan alami, kita bisa melindungi generasi muda dari ancaman penyakit kronis. Mulailah dengan langkah-langkah sederhana, hari ini kesehatan keluarga adalah investasi terbaik untuk masa depan.

.